Fenomena “Santri Online” di Era Digital

215 kali dibaca

Kian pesat dan masifnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah merasuk dan berdampak pada semua lini kehidupan, termasuk di dunia pesantren. Munculnya fenomena santri online menunjukkan adaptasi pesantren tradisional terhadap era digital yang terus berubah ini.

Namun, meskipun ada potensi positifnya, hakikat dari santri online sangat kompleks dan perlu dipahami dengan cermat.

Advertisements

Tidak hanya santri yang belajar di pesantren dengan kehadiran fisik konvensional, santri online juga dapat mengakses pengetahuan melalui platform digital seperti aplikasi pembelajaran, media sosial, dan webinar dan bahkan lewat media youtube dan whatsapp group.

Mereka memiliki kemampuan untuk mengikuti pengajian dari berbagai daerah tanpa harus berpindah tempat, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses ke berbagai ilmu pengetahuan dan pemikiran yang sebelumnya mungkin terbatas di lingkungan pesantren konvensional.

Hal ini membantu memperluas wawasan keagamaan dan keilmuan santri, memberi mereka kemampuan untuk menjadi perubahan sosial yang lebih efektif.

Salah satu alasan yang mendukung kehadiran santri online adalah bahwa hal tersebut membantu  mempertahankan pesantren tradisional.

Kini, teknologi memungkinkan pesantren menjangkau lebih banyak santri potensial di Indonesia dan bahkan di luar negeri sehingga memperkuat posisi mereka sebagai pusat pendidikan agama yang relevan dan dinamis di era digital ini.

Di sisi lain, kontroversi muncul tentang komersialisasi pendidikan online. Ada kekhawatiran bahwa, seiring dengan popularitasnya, penggunaan teknologi dapat mengarah pada motivasi ekonomi yang mengaburkan tujuan utama pendidikan agama.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan