Saat kita menghadapi dilema menghadapi omongan orang yang membicarakan orang yang lainnya, klarifikasilah. Kenapa harus malu, Rasulullah pun juga melakukan klarifikasi dengan mengutus Khalid Bin Walid ketika menerima kabar yang meragukan.
Dalam kitab al-Kasyfu wa al-Bayan, Imam al-Tsa’laby menjelaskan asbabun nuzul dari ayat:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (QS. Al-Hujurat : 6).
Selain perintah tabayyun, juga ada perintah tatsabbut. Hal ini berdasarkan qira’ah Imam Hamzah dan Imam al-Kisa’i sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Qurtubi dalam kitabnya Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an juz 16 hal 264 yang menggunakan redaksi:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فتثبتوا
Ayat ini turun saat terjadi berita hoaks yang dilakukan oleh al-Walid bin ‘Uqbah bin Abi Mu’ayt saat ia diutus oleh Rasulullah. Saat itu, Rasul menyuruh al-Walid mendatangi al-Harith bin Dlarar, ayah dari sayyidah Juwayriyah selaku kepala kabilah bani Mustaliq. Tujuannya untuk menarik zakat yang sebelumnya mengadakan perjanjian pada tempo hari tertentu.
Konon, antara al-Walid dengan kabilah bani Mustaliq adalah musuh di zaman jahiliyah, sehingga membuat al-Walid enggan untuk mendatangi al-Harith bin Dlarar. Karena itu, ia pun memotong jalan dan kembali pulang ke Rasulullah dengan membawa berita hoaks.
Sebelum al-Walid memutuskan untuk memotong jalan, setan memasukkan perasaan was-was ke dalam hatinya bahwa orang-orang bani Mustaliq akan membunuhnya. Maka, ia akibat perasaan was-was tersebut, ia membuat laporan palsu di hadapan Rasulullah.
“Ya Rasulullah, orang-orang bani Mustaliq enggan membayar zakat dan hendak membunuhku!” demikian laporan al-Walid. Mendengar laporan tersebut, seketika itu Rasulullah naik darah dan hampir saja mengerahkan armada perang guna menyerbu bani Mustaliq.
Berita bohong dari dulu selalu ada,