KAU INGIN WAJAH SEPERTI APA

16 views

KAU INGIN WAJAH SEPERTI APA
*Pertanyaan Retorik; Puisi Setelah Perayaan Hari Pers Nasional

I

Advertisements

Setiap hari adalah perjalanan menemukan kemujuran, komedi, hingga tragedi
Hingar bingar isu menjadi sekumpulan resiprositas alami
untuk menjadi transparan dengan hati-hati.

Kebenaran selalu tujuan; oksigen yang dihidupi
oleh basis data dan analisis informasi.
kemarin aku bertemu sekumpulan orang menuju kebenaran
yang mulai kehilangan arah
sebut saja mereka jurnalis
yang di tangannya
—saksi segala peristiwa.

II

Berkejaran dengan waktu, menyingkirkan ketakutan
—adalah keberanian

Merawat waktu
pejuang berangkat dini hari
pulang larut malam
babak belur dihajar kantuk
Sisanya—kebenaran dan pencitraan menjadi topik paling ambigu untuk diputuskan.

III

Sederet tulisan, dengar letusan-letusan teror di kepalaku
berkejaran dengan waktu
yang berkompetisi di ruang dadaku.
—tiba-tiba aku bertanya wujud kebenaran ketika yang ingin didengar harus sesuai kepentingan.
Lalu siapa yang paling berkepentingan?

IV

Aku gemetar membaca deretan informasi,
sebab berarti aku membaca garis tangan pembuatnya—berarti menebak arah langkah
kepentingannya.

Dan bila sesekali
serasa terdengar gertak kemarahan
jurnalis sedang terbaring sakit
diimpit kebenaran dan kepentingan penguasa

V

Goresan pena dan ketikan
yang gila menari-nari
di atas titipan
—pencitraan.

“Kamu ingin wajah seperti apa?”
terdengar jawaban:

“suaraku adalah identitasku”
ia bertarung dengan sisa-sisa keyakinannya.

Sementara konsumen yang sedang bingung
mondar-mandir di manik matanya
kemudian tertidur tepat di dekapannya.
berkejaran dengan waktu,
jangan sampai basi asupan itu

Mimpi buruk jurnalis;
adalah kehilangan kakinya untuk menopang kebenaran yang makin tua usianya—makin berat bobotnya.

 

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan