Kepemimpinan Visioner Kaum Milenial

206 kali dibaca

Pemuda hari ini merupakan cerminan pemimpin dan tulang punggung bangsa di masa depan. Begitu pentingnya peran pemuda, sehingga salah satu presiden pertama Indonesia, Bapak Ir Soekarno, dalam salah satu cuplikan pidatonya pernah berkata, “Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan memindahkan gunung tapi berikan aku 10 pemuda yang cinta akan Tanah Air maka akan aku goncangkan dunia.”

Cuplikan pidato Soekarno ini mengandung pengertian bahwa pemuda merupakan tulang punggung bangsa. Pemuda ialah agent of change dan harapan di masa depan. Di tangan para pemuda inilah perubahan dari sesuatu yang lemah menuju perubahan yang kuat dan lebih baik lagi dalam aspek kehidupan.

Advertisements

Perubaha ini akan tercapai jika pemudanya terus bangkit melakukan perubahan melalui agenda-agenda transformatif dan berkemajuan. Dengan agenda-agenda itu akan memungkinan bagi mereka mampu memberikan angin segar dalam rangka mewujudkan Indonesia emas di masa depan yang lebih baik.

Buku karya salah satu kader Ansor Jawa Timur ini, yakni H Musaffa Safril, mengurai poin-poin kepemimpinan ideal para kiai pesantren NU yang mencerminkan keberhasilannya dalam melanjutkan roda organisasi yang dipimpinnya menjadi organisasi terbesar di Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan kesuksesan luar biasa dari para founding father NU, sehingga gaya kepemimpinan mereka menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi kader muda NU untuk bisa meneladani kiprah-perjuangannya.

Berbicara kepemimpinan pemuda, kepemimpinan kalangan milenial mempunyai preferensi berbeda daripada generasi pendahulunya. Para pemuda dipandang mempunyai potensi dan kemampuan bersaing untuk menunjukkan bakatnya dalam memimpin di era yang berkemajuan seperti saat ini.

Adalah gaya kepemimpinan generasi milenial yang mempunyai karakteristik pemimpin yang lincah, melek teknologi, haus akan informasi, dan publikasi, serta kemampuannya mengatasi berbagai persepsi negatif.

Mereka merupakan aset bangsa dan agama serta menjadi penentu arah Indonesia dari berbagai bidang. Karena itu, seyogiyanya para pemuda mulai memikirkan dan merumuskan bagaimana menyusun langkah-langkah yang tepat untuk lebih bisa menyeimbangi kemampuannya membawa perubahan dari tradisi lama yang sudah menua dan mulai kadaluwarsa. Hal ini penting, agar mampu memasuki babak baru dalam menyiasati dinamika perubahan masyarakat yang lebih menjamin ketangkasan dan kebahagiaan masyarakat di masa depan.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan