“I just wanna cry…”
Kelakar Iqbal sembari tersendu-sendu saat tetiba seorang wartawan mencegatnya dalam Ziarah Arbain di Iraq akhir 2023. Bagi Iqbal Aji Daryono, turut hadir pada Ziarah Arbain, atau Arbain Walk merupakan pengalaman yang tak akan pernah terlupakan olehnya.
Pasalnya, dengan turut serta pada Ziarah Arbain, Iqbal mendapatkan sudut pandang baru tentang pemahamannya terhadap Syiah. Salah satu golongan umat Islam yang membela kubu Syaidina Ali saat terjadi polemik besar dengan kubu Muawiyah.
Sekilas tentang aliran Syiah. Aliran tersebut masih mendapatkan stereotip miring di Indonesia. Mendengar Syiah, orang akan langsung menilai bahwa mereka adalah aliran Islam sesat karena terkenal dengan ritual-ritualnya yang mengerikan, misalnya memukul-mukul badan hingga terluka untuk mengenang kesyahidan Imam Hussein, belum lagi sempat viral gerakan salat aneh-aneh orang Syiah, bahkan di titik ekstrim aliran Syiah dianggap tidak mengakui kenabian Baginda Muhammad SAW. Sebab lebih memilih 12 imam besar sebagai junjungan tinggi.
Namun, setelah Ziarah Arbain itu, Iqbal mendapat pemahaman yang terbalik dari yang ia dengar selama ini. Bahwa dalam Ziarah Arbain sama sekali tak ada orang menyakiti diri hingga luka-luka, tak ada orang salat dengan cara aneh, bahkan panji-panji yang dibawa oleh orang Syiah pun menuliskan kata Nabi Muhammad sebagai nabi mereka.
“Apa yang salah di sini?”
Begitu kiranya pikiran Iqbal saat memandang berjejal manusia di jalur Najaf hingga Karbala. Sebab Ziarah Arbain –meminjam istilah Iqbal—merupakan long march terbesar dan terpanjang di dunia. Karena dalam ziarah itu kurang lebih 45 juta orang lebih berkumpul, berdesakan, berjalan di bawah panas terik 40-46 derajat Celcius untuk mengenang kesyahidan Imam Hussein yang terbantai pada peristiwa Karbala menghadapi tentara Yazid bin Muawiyah.
Dalam bukunya ini, Iqbal setidaknya telah menjawab bahwa anggapan yang selama ini kita terima tentang orang Syiah sepenuhnya keliru. Membaca buku Lelaki Sunni di Kota Syiah adalah langkah yang tepat untuk ikut menengok khazanah aliran Syiah supaya tak salam paham.