Menguak Kecerdasan Ulama Salaf

128 views

Dalam tradisi Islam, untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan dua jalur ikhtiar, yakni upaya lahiriah dan upaya batin. Keduanya harus berjalan beriringan, serta tidak dapat dikesampingkan. Umat Islam di seluruh dunia tidak ada yang menyangkal hal ini, sebab pada dasarnya ikhtiar batin juga menjadi bagian dari ikhtiar. Maka, bagi umat Islam yang memahami konsep ikhtiar ini tidak akan mencukupkan diri dengan upaya lahiriah saja.

Islam sangat menekankan agar manusia senantiasa berusaha keras untuk menggapai sesuatu. Usaha yang dimaksud tidak hanya fokus pada usaha lahiriah atau fisik saja, tetapi juga usaha batin. Sebagaimana dalam Al-Qur’an, Allah memandang pentingnya upaya manusia untuk mewujudkan sesuatu.

Advertisements

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. ar-Ra’d: 11).

Dengan ini, selain upaya lahiriah, penting juga bagi kita untuk meminta karunia Allah berupa upaya batin dalam berjuang meraih keberhasilan. Jalur batin ini erat kaitannya dengan amalan ibadah atau riyadah batin sebagaimana yang dilakukan oleh para ulama salaf. Dengan kegigihan dan riyadah, para ulama salaf mampu mencapai derajat fantastis dalam keilmuan.

Pada buku Rahasia Kejeniusan Para Ulama Salaf ini penulis mengungkap dengan gamblang pengembaraan intelektual para ulama salaf. Tidak hanya itu, ia juga membuka lebar pintu rahasia para ulama salaf dalam memperoleh kejeniusan atau kecerdasan. Yang mana rahasia tersebut tidak luput dari upaya lahiriah dan batiniah. Selain merantau mencari ilmu ke berbagai belahan daerah, mereka juga selalu mengasah pikiran dan hati dengan berbagai ibadah, amalan, salat, bahkan kebiasan-kebiasan tertentu.

Banyak pelajaran penting yang bisa kita petik dari kisah-kisah perjalanan hidup para ulama salaf dalam buku ini. Salah satunya pembahasan rahasia kejeniusan para ulama di bidang tafsir, hadis, fikih, akidah, dan tasawuf.

Di kalangan ulama tafsir yang disingkap rahasia kejeniusannya dalam buku ini adalah Ibnu Jarir at-Thabri, Ibnu Katsir, ats-Tsa’labi, Fakhruddin ar-Razi, al-Baidhawi, dan al-Baghawi. Sementara di antara ulama hadis, salah satunya Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam Nasa’i, dan Imam Ibnu Majah. Sedangkan di kalangan ulama fikih, terdapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hanbal.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan