Menolak Lupa dengan Murojaah

170 views

Menghafal al-Quran menjadi satu pilihan terbaik bagi umat Islam. Dengan menghafal al-Quran, tanpa kita sadari, akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, proses menghafal al-Quran terbilang cukup sulit, karena dibutuhkan keseimbangan konsentrasi terhadap huruf, letak, irama, serta hukum tajwid. Tapi, jika dilakukan dengan niat ikhlas, semangat yang besar, dukungan dari semua kalangan, dan bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat, bukan tak mungkin untuk dilakukan.

Tantangan terbesar jika kita memilih menghafal al-Quran adalah mampu murojaah seumur hidup. Sebab, percuma saja menghafal al-Quran, tapi tak pernah murojaah; itu hal yang mustahil agar hafalan kita tetap mutqin atau tertanam kuat.

Advertisements

Murojaah  pada dasarnya adalah kegiatan mengulang kembali pelajaran, hafalan, dan lain sebagainya. Dari segi bahasa, murojaah ini berasal dari kata roja’a-yarji’u-muroja’atan, yang artinya adalah kembali. Di lingkungan pesantren, murojaah merujuk pada kegiatan mengulang pelajaran sebelum ujian, dan terutama yang berkaitan dengan hafalan ayat-ayat al-Quran.

Sebagai gambaran, banyak orang yang sudah mengkhatamkan 30 juz, namun pada saat dites hasilnya nihil. Itu artinya tidak melakukan murojaah. Karena, hakikatnya menghafal bukan untuk kuantitas yang dihafal, tapi lebih pada kualitas hafalannya. Idealnya memang ada keseimbangan kuantitas dan kualitas hafalan. Memang, lupa merupakan salah satu fitrah manusia. Sifat lupa itu bisa diatasi dengan murojaah setiap hari.

Namun, murojaah memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi, tatkala kita meniatkan semata-mata untuk-Nya, di situlah puncak ketakwaan kepada-Nya. Murojaah merupakan jalan yang terbaik agar hafalan kita mutqin. Dan beberapa orang sudah mencoba dan mempraktikkan metode murojaah ini dan hasilnya sangat memuaskan.

Ada masa di mana kita sudah letih untuk berjuang, ada masa di mana kita sudah tertipu dengan kenikmatan dunia dan ada masa di mana kita sudah merasa lebih baik dari pada orang lain. Di masa itulah seorang penghafal harus dikuatkan dengan kata-kata motivasi yang bisa mendatangkan semangatnya untuk kembali berjihad di jalan Allah.

Secara garis besar, mengosumsi makanan sehat dan halal merupakan dua kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan itu, kita sebagai penghafal Al Quran sebaiknya memperhatikan salah satu penyebab kualitas murojaah berkurang sehingga bisa memperbaiki agar tidak menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada dirinya.

Tak bisa dimungkiri di zaman sekarang lembaga untuk memperbaiki bacaan, menghafal al-Quran sampai murojaah hafalan tersedia, tak ada lagi kata kita tidak mampu. Dasar konsepnya adalah menghafal al-Quran sebuah keputusan dan murojaah suatu kepastian. Mengapa? Karena menghafal dan murojaah saling keterkaitan, sehingga target yang dicapai akan sangat memuaskan.

Memilih menghafal Al Quran berarti kita memilih untuk menjadi keluarga Allah. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, ‘Siapakah mereka ya Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Para ahli al-Quran. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya.’”

Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam an-Nasa’i menyebutkan, “Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr, telah mengabarkan kepada kami Hafsh bin Sulaiman, dari Katsir bin Zadzan, dari ‘Ashim bin Dhamrah, dari Ali bin Abi Thalib telah berkata, Rasulullah Saw telah bersabda, ‘Barangsiapa yang membaca al-Quran dan menghafalkannya, lalu ia menghalalkan apa-apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa-apa yang diharamkannya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga dengan (sebab) al-Quran itu, dan Allah akan menerima permohonan syafaatnya kepada sepuluh orang dari keluarganya yang semuanya telah diwajibkan masuk ke dalam neraka.’”

Betapa mulia orang-orang yang hidup bersama al-Quran. Kitab inilah sebaik-baik petunjuk dan tidak ada keraguan di dalamnya bagi umat Islam. Pantang menyerah untuk murojaah menuju kemuliaan yang cerah. Dan sungguh Allah tidak mungkin mengingkari janji-Nya.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan