Metafora dalam Puisi

76 views

Konon puisi adalah mahkota bahasa. Puisi adalah hasil yang dicapai jika seseorang yang mampu bermain-main dengan bahasanya.

Begitu yang tertulis dalam bagian belakang buku Bilang Begini Maksudnya Begitu karya Sapardi Djoko Damono. Saya setuju dengan pendapat Sapardi Djoko Damono. Puisi sepanjang yang saya ketahui, adalah permainan bahasa.

Advertisements

Semisal keasyikkan seperti yang dilakukan Gregor Johann Mendel yang mengawinkan biji-bijian untuk menemukan pola pewarisan sifat tertentu yang kemudian menjadi dasar ilmu genetika pada kacang kapri. Penyair juga melakukan hal yang hampir sama, yaitu mengawinkan kata-kata ke dalam puisinya untuk menemukan ekspresi baru dalam bahasa (sejarah pengucapan) yang dia gunakan sebagai representasi atas pengalaman duniawi maupun spiritual.

Saya menyebut cara mengawinkan kata-kata itu sebagai metafor.

Puisi tidak bisa dilepaskan dari metafor, setidaknya dalam puisi modern. Metafor dalam salah satu pengertian yang saya ambil dari buku-buku linguistik adalah menggabungkan kata benda dengan kata sifat yang dipinjamnya dari benda lain. Agar lebih jelas, saya contohkan di sini, misalnya kata ‘matahari’ (kata benda) dan kata ‘merekah’ (kata sifat yang dipinjam dari ‘bunga’, atau lebih tepat kata yang melekat pada sifat bunga), menjadi ‘matahari merekah’.

Frasa ‘matahari merekah’ terdengar cukup aneh secara bahasa umum untuk berkomunikasi secara langsung, hal yang lazim adalah ‘matahari terbit’ bukannya ‘merekah’. Tapi di situlah letak beda antara metafor dan bukan metafor.

Metafor selalu menimbulkan gambaran di benak kita, semacam figuratif. Dan tentu saja, kekuatan frasa bermetafor berusaha secara tepat menangkap peristiwa atau momen yang benar-benar terjadi di dunia nyata kita, seperti frasa ‘matahari mereka’ lebih cocok kita rasakan dengan pengalaman langsung kita ketika melihat matahari pagi yang perlahan seakan merekah seperti bunga saat awan-awan yang menutupinya perlahan membuka.

Metafor, dengan kata lain, adalah memindahkan sesuatu ke sesuatu yang lain (perubahan tempat, terjadi perubahan kualitas), meminjamnya, kemudian meletakkannya dengan tepat untuk mendapatkan gambaran yang tepat tentang momen kenyataan yang direpresentasikan ke dalam bahasa.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan