Di era modern seperti sekarang ini, perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah mengubah seluruh aspek kehidupan. Tak terkecuali, pondok pesantren juga terdampak, mulai dari sistem dan kurikulum pendidikan, manajemen organisasi, dan digitalisasi sistem.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi tersebut harus ditempatkan sebagai tantangan dan peluang baru sehingga pondok pesantren mampu melakukan transformasi dengan baik agar tetap relevan dan mampu merespons setiap perkembangan yang terjadi.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pondok pesantren dalam merespons pesatnya perkembangan teknologi informasi tersebut.
Pertama, salah satu perubahan yang harus dilakukan adalah berbasis sistem teknologi informasi digital. Ini, misalnya, meliputi layanan penerimaan santri baru, layanan pembayaran, branding pondok pesantren melalui sosial media. Manfaat dari sistem teknologi ini dapat memudahkan pihak wali santri dalam mengetahui informasi pondok pesantren tanpa harus datang ke lokasi. Selain itu, manfaat dari teknologi informasi digital juga bertujuan agar semua kalangan anak muda maupun orang tua bisa beradaptasi dengan teknologi modern di zaman sekarang.
Kedua, memperluas kurikulum pendidikan dengan mengadopsi muatan teknologi informasi atau seperti teknologi komputasi. Hal ini bertujuan agar santri bisa mengetahui tentang pelajaran lain sesuai kebutuhan zaman sekarang. Santri tidak hanya mempelajari ilmu fikih, tafsir, kitab kuning, tetapi juga diimbangi dengan pembelajaran teknologi digital agar santri bisa menyaiapkan diri dalam menghadapi dunia luar supaya mampu bersaing.
Ketiga, perubahan sistem transaksi seperti pembayaran pendaftaran santri baru dan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) melalui transaksi antarbank atau dompet digital, termasuk untuk pengaturan uang saku santri. Hal ini supaya mempermudah administrasi antara wali santri dengan pihak keuangan pondok pesantren untuk mencegah terjadinya kesalahan manusia (humaneror). Dengan semakin bertambahnya jumlah santri, maka pencatatan keuangan semakin banyak dan rumit. Jika dikerjakan secara manual dikhawatirkan terjadi kesalahan dalam pencatatan yang berakibat merugikan pondok pesantren maupun santri.