Percikan Cahaya Sufi (1): Ibrahim bin Adham dan Sebiji Kurma

488 views

Ibrahim bin Adham (718-782) adalah seorang sufi, tokoh Arab yang lahir di Kurasan, tepatnya di Kota Balkh, bagian dari Afganistan (sekarang). Ada beberapa versi terkait dengan kehidupan Ibrahim bin Adham. Ada yang mengatakan bahwa Beliau adalah seorang raja. Ada juga yang mengatakan bahwa jejak kerajaan Ibrahim tidak meninggalkan bukti sejarah. Artinya, tidak ada bukti yang valid terkait dengan jejak sejarah Ibrahim bin Adham sebagai seorang raja.

Tetapi, nilai-nilai kesufian Ibrahim bin Adham mendapat porsi dan posisi yang begitu besar di kalangan para tokoh sufi. Ada banyak manuskrip maupun kitab-kitab klasik yang berusaha merekam jejak kesufian Beliau. Ibrahim bin Adham terkenal hingga ke pelosok Nusantara. Hal itu disebabkan karena kesufian dan gaya hidup kewalian yang tidak lepas dari keseharian Beliau.

Advertisements

Di dalam kitab Tazkiratul Aulia’, Fariruddin Attar, penulis besar pada masanya, menjelaskan bahwa pada suatu ketika, Ibrahim bin Adham akan melaksanakan ibadah haji. Untuk persiapan berangkat melaksanakan rukun Islam kelima ini, Ibrahim mempersiapkan diri termasuk bekal makanan yang harus disediakan. Maka, Ibrahim bin Adham berkunjung ke pasar untuk membeli sekeranjang kurma.

Setelah sampai di pasar, Ibrahim bin Adham membeli kurma kepada seorang bapak yang sudah sepuh. Kurma pun ditimbang dan pembayaran berlangsung sebagaimana lumrahnya. Sesaat sebelum Ibrahim beranjak dari tempat penjual, Beliau melihat sebiji kurma di bawah tempat menimbang tadi. Tanpa berpikir panjang, Ibrahim menyambar kurma tersebut dan memakannya. Karena Beliau yakin bahwa itu bagian dari kurma yang telah dibelinya.

Perjalanan ibadah haji Ibrahim bin Adham pada saat itu berjalan lancar tanpa adanya permasalahan. Sesampainya di Masjidil Haram, di depan pintu Kakbah, Ibrahim bin Adham bermunjat kepada Allah swt. Pada saat sedang khusyuk dalam doa, dalam kondisi yang begitu dekat, taqarrub, tiba-tiba Ibrahim mendengar percakapan.

“Lihatlah, Ibrahim bin Adham adalah hamba Allah swt yang begitu dekat dengan Tuhannya. Tidak akan pernah tertolak doa dari hamba yang sufi ini.” Sebuah suara dari entah.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan