Reuni akbar alumni Pesantren Ar-Raudlah Rajun Pasongsongan Sumenep, sekaligus haul para masyayikh, menghadirkan penceramah KH Habibi Badwi Muslim dari Pamekasan, Madura. Acara yang juga disebut Multaqo Kubroini digelar pada Rabu, 11 Mei 2022 di halaman aula Madrasah Ar-Raudlah.
Reuni alumni Ar-Raudlah ini dilaksanakan setiap tahun sekali yaitu pada bulan Syawal, pasca lebaran ketupat. Namun, baru kali ini mengundang penceramah dari luar Sumenep. Acara temu alumni yang sekaligus memperingati haul masyayekh Ar-Raudlah ini merupakan kali ke tiga.
Agenda reuni dan haul dimulai pada jam 9:00 pagi hingga jam 12:00 WIB dan dihadiri oleh hampir seribu alumni dan ratusan partisipan. Acara ini berjalan dengan khidmat dan lancar walaupun sempat diguyur hujan dengan intensitas rendah. Hujan tidak menyurutkan kekhusyukan hadirin untuk mengikuti rangkaian demi rangkain acara ini hingga selesai.
Rangkaian acara diawali dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur`an oleh Ustaz Zubair, lantunan shalawat Nabi dipimpin oleh grup hadrah al-banjari Nurul Fatah, membacaan tahlil dipimpin oleh Kiai Abbadurahman Khalid, sambutan disampaikan oleh Ustaz Syamsuri dan KH Zubairi Ilyas, dan mauidzoh hasanah disampaikan oleh KH Habibi Badwi Muslim selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ulum Bunangka Pamekasan.
Dalam sambutannya, Ustaz Syamsuri yang mewakili alumni Ar-Raudlah mengucapkan rasa syukur kepada Allah dan terima kasih yang tiada tara kepada para masyayikh yang telah menempa dan mendidik alumni dengan ilmu, keikhlasan, dan penuh kesabaran.
Selaku pengasuh Pondok Pesantren Ar-Raudlah sekaligus mewakili keluarga besar Ar-Raudlah, Kiai Zubairi Ilyas menyampaikan ucapan selamat datang kepada KH Habibi Badwi Muslim yang telah sudi menghadiri undangan temu alumni Multaqo Kubro sekaligus haul masyayikh Ar-Raudlah.
K Zubairi dalam sambutannya ini juga menyampaikan tiga hal penting kepada hadirin. Tiga hal tersebut adalah silatul arwah, silatul ajsam, dan silatul ilmi. K Zubairi juga sangat menganjuran kepada alumni Ar-Raudlah agar sentiasa merawat dan melaksanakan tiga hal penting tersebut.
Acara terakhir adalah ceramah keagamaan atau mauidzah hasanah yang disampaikan oleh KH Habibi Badwi Muslim. Dalam ceramahnya, ia menyampaikan tiga hal penting yang harus dilakukan setidaknya satu dari tiga tersebut oleh seorang murid dan alumni kepada guru dan kepada masyayekh yang telah wafat.
Adapun, tiga hal tersebut adalah menyedekahkan guru atau kiai yang telah wafat, namun jika tidak mampu maka dengan menghadiahkan fatihah setiap selesai salat, dan jika tidak mampu maka cukup dengan memohonkan ampun untuk guru-guru dan para kiai yang telah wafat.