Saksi Mata

136 kali dibaca

Kota C sudah menjadi rimba dengan ribuan binatang yang saling memangsa. Yang paling lemah hanya bisa menerima nasib dimangsa tanpa daya.

Kota ini, kini, juga dipenuhi reklame dengan gambar orang-orang yang sedang berebut takhta dan kuasa, dengan deretan kata-kata janji yang nampak basi. Karena, nyatanya dalam rimba kota ini, hukum pun sudah terkapar diinjak-injak binatang liar dan liarnya kehidupan pun tercipta dengan wajah menjijikan yang penuh bualan.

Advertisements

Nasib sial dialami Kusno, warga kota ini. Atas sebuah peristiwa, Kusno harus menjadi saksi mata untuk kasus pembunuhan.

Memang naas dia. Saat itu niatnya hanya memotong jalan agar bisa cepat tiba di rumahnya. Tapi di pinggir jalan yang lampunya temaram, dia melihat seorang wanita ditembak dari jarak dekat oleh seorang lelaki. Usai meletuskan pistolnya, lelaki itu bergegas pergi memasuki mobil yang terparkir dekat tiang listrik. Mobil itu melaju cepat hingga hilang di belokan jalan Wanita yang menjadi korban penembakan terkapar meregang nyawa, dan Kusno hanya bisa berdiri mematung menatapnya.

Sesaat kemudian rang-orang yang dikagetkan suara tembakan berdatangan, berkerumun. Kusno pun langsung menjadi narasumber bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi. Sejenak dia pun merasa jadi pahlawan, di kala para wartawan menjadikannya narasumber utama.

Tapi setelah polisi datang ke tempat kejadian perkara, keadaan seketika senyap. Semua terdiam. Bahkan ada beberapa orang yang memilih meninggalkan lokasi. Mereka takut dijadikan saksi mata. Di negara yang sistem dan penegakan hukumnya bapuk, terlibat dalam soal hukum adalah mimpi buruk. Tapi Kusno tak bisa menghindar karena berada di lokasi saat peristiwa pembunuhan itu terjadi. Dia harus mau dibawa ke kantor untuk dimintai keterangan.

***

Kusno sudah memberi keterangan sesuai yang dia lihat, termasuk ciri laki-laki yang melakukan penembakan. Namun, sketsa wajah yang muncul di media tak sesuai yang dia utarakan. Penembak yang dia lihat berwajah bulat dengan hidung besar, kulit putih dan berbadan gemuk. Tapi yang digambarkan polisi, tersangkanya seorang laki-laki usia tiga puluhan, berhidung bangir dengan rahang kuat, alis tebal dan sorot mata tajam.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan