Sanggar Pelakon Pentaskan Karya Terakhir Asrul Sani

Sanggar Pelakon kembali hadir di panggung seni pertunjukan Indonesia setelah vakum selama lebih dari satu dekade. Sanggar yang didirikan pasangan seniman Asrul Sani dan Mutiara Sani ini mementaskan lakon Nabila pada 19 dan 20 Desember 2025 di Gedung Kesenian Jakarta.

Kembalinya Sanggar Pelakon menandai bab penting dalam sejarah teater dan televisi Indonesia. Sanggar ini lahir dari kecintaan Asrul Sani—penyair Angkatan ’45, budayawan, sutradara, penulis skenario, sekaligus tokoh publik—terhadap dunia seni dan kebudayaan. Sepanjang hidupnya, Asrul Sani melahirkan karya-karya monumental, antara lain Lewat Djam Malam, Titian Serambut Dibelah Tujuh, Pagar Kawat Berduri, Apa yang Kau Cari Palupi, Di Bawah Lindungan Ka’bah, hingga Nagabonar.

https://www.instagram.com/jejaringduniasantri/

Mutiara Sani, istri sekaligus mitra artistiknya, dikenal sebagai pemain film dan teater yang telah berkiprah sejak era 1960-an di bawah bimbingan almarhum Sotopo HS. Dari tangan keduanya, Sanggar Pelakon tumbuh sebagai ruang kreatif yang pada awalnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tayangan berkualitas di TVRI.

Pada dekade 1980–1990-an, Sanggar Pelakon melahirkan sejumlah karya televisi penting, seperti Mahkamah (1984), Monumen, Apa yang Kau Cari Adinda, Gerhana Terpanjang, Derai-Derai Cemara, Siti Nurbaya, dan Sengsara Membawa Nikmat. Di jalur teater, sanggar ini juga memproduksi lakon-lakon berpengaruh, antara lain Mahkamah, Husni Thamrin, Sang Ayah (bekerja sama dengan Pertamina), serta Yerma.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan