Penulis masih ingat, bahkan sangat membekas dalam benak pikiran, ketika salah satu putra masyayikh Pondok Pesantren Annuqayah akan melanjutkan studi mengambil jurusan filsafat. Ada beberapa pengasuh yang kurang restu terhadap pilihan tersebut. Tentu pengasuh itu mempunyai alasan tersendiri. Meski, pada akhirnya putra pengasuh itu tetap melanjutkan studi dengan mengambil kelas filsafat. Itu terjadi puluhan tahun yang lalu, saat penulis masih aktif sebagai santri di Pesantren Annuqayah. Saat ini ilmu filsafat sudah familiar dan diterima oleh banyak kalangan, termasuk lingkungan pesantren.
Memang ada beberapa ulama yang pernah berpendapat bahwa mempelajari ilmu filsafat haram hukumnya, di antaranya adalah Imam Nawawi. Itulah yang membuat sebagian kalangan pesantren resisten terhadap filsafat.
Tentu, Imam Nawawi mendasarkan pendapatnya terhadap situasi yang terjadi di sekitarnya. Menurut Dr Bahrur Rozy, pengajar mata kuliah Pengantar Filsafat di sebuah perguruan tinggi swasta, filsafat itu bagaikan mata pisau yang sangat tajam. Jika dipegang oleh orang dewasa, sudah punya keahlian dalam memanfaatkan mata pisau, pisau tersebut memantik manfaat. Sebaliknya, jika dipegang oleh anak kecil, yang masih awam terhadap penggunaan mata pisau, maka akan berbahaya. Bukan karena mata pisaunya, tapi si pengguna pisau tersebut yang harus memiliki keterampilan khusus.
Begitu juga dengan filsafat, jika dipelajari oleh orang yang sudah teguh imannya, tangguh akidahnya, dan siap menjalankan ajaran syariat, maka filsafat akan bermanfaat dan pantas dipelajari oleh siapa saja, termasuk santri.
“Filsafat itu akan bermanfaat jika dipelajari, karena konsep ini merupakan pokok dari semua pengetahuan,” begitu penjelasan Bahrur Rozy yang merupakan alumnus Pesantren Annuqayah dan mendapat ijazah dari KH A Warits Ilyas (alm) untuk menterjemahkan ilmu mantiq yang menjadi salah satu mata pelajaran di tingkat MA (Madrasah Aliyah).
Definisi Filsafat
Plato mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada (dalam buku Pengantar Filsafat dari Masa Klasik hingga Postmodernisme, oleh Dr Ali Maksum). Maksud dari kata paling akhir adalah bahwa filsafat dijadikan sarana terkahir dalam memetakan sebab-sebab dan asas-asas dari suatu ilmu pengetahuan atau sains.