Kisah pilu dialami Salamat Sianipar, warga Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Pasalnya, meski sedang berjuang melawan sakit akibat Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya, pria tersebut justru dianiaya warga sekitar secara membabi buta. Adapun, pemicunya karena warga menolak korban melakukan isolasi mandiri di rumah sendiri. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (22/7/2021). Aksi penganiayaan tersebut sempat terekam video dan viral di media sosial.
Keponakan korban, Jhosua, membenarkan adanya aksi penganiayaan terhadap pamannya itu. Menurutnya, warga di sekitar awalnya menolak pamannya melakukan isolasi mandiri di rumah karena takut akan menularkan virus.
Awalnya karena korban dinyatakan positif Covid-19, kemudian isolasi mandiri di rumah. Namun, ada penolakan dari masyarakat setempat. Padahal, saat kejadian itu korban diketahui sedang berjuang melawan sakit akibat Covid-19.
Setelah mendengar informasi penganiayaan tersebut, Kabid Penmas Kepolisian Daerah Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan, menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pendalaman penyelidikan untuk mengusut kasus penganiayaan itu.
Sebenarnya peristiwa itu bukan tanpa sebab. Kemarahan warga ternyata dipicu perilaku si penderita Covid-19 yang membuat kegaduhan dengan mencoba menular-nularkan virusnya kepada orang lain.
Tapi, apa pun pemicunya, kisah perundungan, pengusiran, dan penganiayaan orang yang terpapar Covid 19 ini bukan kali pertama. Beberapa waktu yang lalu juga viral pengusiran tenaga kesehatan dan perundungan terhadap seseorang yang terpapar Covid 19.
Covid 19 memang bisa membahayakan nyawa, namun jangan sampai membuat kita menjadi paranoid sehingga berperilaku berlebihan. Asalkan bertindak sesuai dengan protokol kesehatan, insyaallah tidak akan terpapar. Sebagai orang yang beragama, seseorang harus berbuat baik kepada sesama, apalagi jika orang tersebut tetangga kita yang dalam kondisi sakit.
Ada suatu kisah yang bisa menjadi suri teladan. Dahulu ada seorang Yahudi yang sangat membenci Rasulullah. Setiap kali Rasulullah lewat di depan rumah orang Yahudi itu, Rasullullah dilempari kotoran. Walaupun demikian, beliau tak pernah marah.
Suatu hari, ketika lewat di depan rumah si Yahudi, tetapi Rasulullah tidak menjumpainya dan absen dari lemparan kotoran. Kemudian Rasulullah bertanya kepada tetangga si Yahudi. Tetangganya bercerita bahwa si Yahudi sedang terbaring sakit. Mendengar bahwa si Yahudi sakit, Rasulullah pun pulang ke rumah untuk mengambil makanan yang ada di rumah. Beliau juga mampir ke pasar, membeli buah-buahan, sebagai buah tangan yang akan dibawa untuk si Yahudi. Setelah itu Rasulullah lantas meminta tetangga si Yahudi mengantar ke rumah Yahudi yang sedang sakit.