SUARA EMAK DALAM GEMGGAM TELEPON
Dalam genggam telepon
Aku mendengar suara emak
Mengalunkan nada pedih
Seperti suara-suara tangisan bayi.
Lalu menceritakan musim padi
Yang belum tuntas meretas
Sebelum sempurna buncit
Di perut mereka.
Dalam genggam telepon
Aku mendengar suara lain emak
Merdu seperti kicau burung pagi
Menghipnotis air mataku luruh
Di kota lain.
Dalam genggam telepon
Aku menerka suara emak
Tersendat napasnya
Menitip pesan
“Kelak di kotamu nak, layak kau akan tinggali.”
Jogja, Maret 2023.
SEBELUM 30 MARET 2023
Sebelum 30 Maret 2023
Kepalaku sibuk menata rapi
Kamar ruang tunggu yang diacak-acak
Kenangan amat pedih.
Lalu mempersiapkan keberangkatan
Puisi merantau ke kota tempatmu tinggal
Bukan untuk ia bekerja
Melainkan merayakan perjumpaan
Sebelum izrail memanggil kematian.
Sebelum 30 Maret 2023
Kau sempurna meniupkan lilin harapan
Izinkan aku menjadi penyair
Yang membacakan puisi di hadapanmu
Lalu kau bisa bisa belajar metafora bahasa
Seperti kau pernah mencinti puisi-puisiku waktu lalu.
Jogja, 2023.
SEBELUM TEROMPET AZROIL MEMANGGIL KEMATIAN
sebelum terompet azroil memanggil kematian
engkau lebih dulu menyalakan lilin
menghidupi mimpi-mimpi kemarin
yang belum sempat kau kemas
dalam lemari billik kamarmu,
kini kau merayakan itu penuh hidmat
merangkum dedoa agar mewujud
sabda keagungan. Dan rajam dendam
yang sempat kau lukai
melupakan cacatan warisan peninggalannya.
Tak ada kado yang kubingkai
Keculi sajak-sajak 12 tahun
Aku belajar menjadi penulis
Menjadi lelaki kebodohanku sendiri
Mencintaimu seperti diksi-diksi
Yang belum aku kenali.
Jogja, 2023.
RUTE PERJALANAN MENUJU ENGKAU
Jalanku adalah rute pendakian menuju engkau
tapi tiap waktu aku sering tertatih
padahal di semak gunung
kutemukan helai-helai coklat rambutmu
dirakit burung elang di sangkarnya.
Jalanku adalah rute pelayaran menuju engkau
Tapi tiap waktu aku sering tenggelam di laut lepas,
Padahal aku belajar menjadi nelayan
Membawa ikan-ikan dalam karung harapan.
Lalu jalan apalagi yang mesti kueja
Bilamana tak ada alamat paling tepat
Menjumpaimu dalam palung rahasia.
Jogja, 2023.
LUKA-LUKA DALAM TUBUH
Ke dalam dirimu
Aku tubuh yang terluka
Setiap detak jantungmu
Mendenyutkan musik
Yang kudengar di perayaan pernikahanmu,
Sedangkan aku
Batu-batu yang dirakit rumah
Tapi roboh diguncangkan topan,
Entah sampai kapan
Album kenangan dan nama-namamu
Di dinding kamar
Segera kucoret meski aku tak tahu
Bagaimana tanganku harus bekerja,
Mungkin beginilah aku
Seperti batu-batu ketabahan
Yang berlumut di kali sungai
Menunggu musim
Dicintai takdirnya sendiri.
Jogja, 2023.