Bumi Pertiwi ini lahir dengan keragaman ras, budaya, suku, agama, dan bahasa yang bermacam-macam. Termasuk Sukoreno, salah satu desa yang dikenal sebagai miniatur Indonesia. Desa yang letaknya di sebelah selatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, ini memiliki sejarah yang unik.
Awalnya desa ini bernama Gumuk Lengar, yang diambil dari sebuah Bukit Padas yang sering didatangi orang untuk menggali padas. Suatu waktu, di bawah pohon suko atau kembang suko yang bunganya 4 macam warna, ditemukan sebuah arca. Setelah penemuan arca itu, nama desa diganti dengan Desa Sukoreno yang mempunyai arti bermacam-macam kesenangan.
Keberagaman agama dan kepercayaan serta budaya yang ada menjadi ciri khas dari desa ini. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat, pada 2020 jumlah pemeluk agama Islam terdiri 7.152 orang, Kristen Protestan 35 orang, Katolik 110 orang, Hindu 124 orang, penganut aliran kepercayaan Sapta Darma 70 dan penganut Aliran Kepercayaan Ilmu Sejati 25 orang.
Unik memang, karena banyaknya agama dan kepercayaan tidak mengurangi solidaritas dan semangat toleransi di antara mereka. Sebagai bukti, banyak rumah ibadah berdiri saling berdampingan. Misalnya, antara masjid, gereja, dan pura berdiri berjarak hanya kurang lebih dua ratus meter.
Yang lebih menarik dari desa ini, warganya memilih untuk saling membantu dalam pembangunan rumah ibadah. Misalnya, saat dilakukan pembangunan rumah ibadah Penghayat Kepercayaan Sapta Darma, banyak warga muslim yang ikut serta membantu, termasuk proses pendirian Sanggar Candi Busana (sebutan bagi rumah ibadah kepercayaan).
Begitupula saat ada acara kematian dari warga penghayat Kepercayaan Sapta Darma, warga umat muslim pun datang untuk memberikan penghormatan kepada warga yang meninggal dan mengantarkannya hingga ke pemakaman. Terkadang pada malam harinya, warga setempat terutama yang beragama Islam, dipandu oleh tokoh agama dari umat muslim, diundang untuk memimpin doa bagi warga penghayat yang meninggal.
Bentuk solidaritas antar-umat beragama yang terbangun membuat para warganya merasa nyaman dan tentram. Hal seperti ini menjadi pemandangan yang indah yang bisa dan biasa ditemui di Sukoreno.