Dalam kitab Wasiyatul Musthofa, Nabi Muhammad SAW berpesan kepada Sayyidina Ali ra. “Wahai Ali, jadilah pribadi yang murah senyum, sebab Allah mencintai orang-orang yang murah…
View More Mengapa Kita Perlu Tersenyum?Kategori: Santri Way
Beda Santri, Beda “Minhum”
Kita tahu, sejak masa yang jauh sebelum ada Indonesia, sebutan santri dialamatkan kepada siapa. Kalau minhum? Generasi milenial akan menyebutnya “toko sebelah”. Dengan itu, saya…
View More Beda Santri, Beda “Minhum”Ketika Santri Turun Gunung
Haflah Akhirus Sanah merupan kegiatan akhir tahun bagi Pesantren Salafi “Shiratul Fuqaha”, memeringatinya sebagai resolusi dari klimaks tahunan bagi para santri. Sebelumnya, ada rangkaian tamrinat…
View More Ketika Santri Turun GunungDi Mata Kaki, Bukan di Dahi
Akhir-akhir ini saya agak sering terlihat seperti orang gila. Suka senyum-senyum sendiri. Senyum kecut lagi. Itu terjadi ketika saya, misalnya, bertemu atau berpapasan dengan orang…
View More Di Mata Kaki, Bukan di DahiSantri dan Alfiyah
Semua bermula ketika aku sempat menikmati rasanya mondok di Suci. Waktu itu aku kebetulan masuk di jurusan keagamaan, MAK (Madrasah Aliyah Keagamaan). Ada banyak kisah…
View More Santri dan AlfiyahTarawih ala “Geng Jompo”
Ini kisah tentang pinisepuh, generasi yang selalu membuat saya takjub. Sudah berlangsung beberapa tahun, jauh sebelum virus Corona mewabah, pinisepuh di kampung saya selalu rutin…
View More Tarawih ala “Geng Jompo”Yai Kampung Agus Basuki
Yang dinamakan Yai, di kampung mungkin lebih diajeni, dihormati, ketimbang mereka yang bergelar haji. Lihat saja, pengkhotbah jumatan di mesjid kampung, pemimpin doa acara yasinan-tahlilan,…
View More Yai Kampung Agus BasukiMbah Kaji
Yang tak tertulis oleh pena tapi tersalin dalam ingatan adalah langkah kaki gemetar seorang sepuh yang biasa menyuguhkan suara khasnya dalam lantunan adzan maghrib, isya,…
View More Mbah KajiKadang-kadang, Dipaksa itu Perlu…
Ini kisah tentang “kekejaman” Pakde Kiai, yang membuat saya tak berkutik dan terpaksa harus mondok. Saat saya masih anak-anak usia sekolah dasar, Pakde memang sudah…
View More Kadang-kadang, Dipaksa itu Perlu…Gubuk Bambu Sahid Irama
Di antara beberapa gubuk reot itu aku pernah singgah. Delapan hari tujuh malam lamanya. Semacam nyantri kalong. Eh, tapi jangan kalian kira itu bangunan utama…
View More Gubuk Bambu Sahid Irama