DI KAMAR PERSALINAN

DI KAMAR PERSALINAN

Pantas saja Tuhan berkata
bagi mereka yang durhaka
Neraka

https://www.instagram.com/jejaringduniasantri/

Sebab waktu itu, dari dalam goa
deras darah memaksa keluar. Bersumpah atas nama
kesakitan. Menggema di sekujur kaki hingga kepala
sedang kematian begitu nyata
di depan mata.
Lantas, surga?
Katamu

Tak pantas juga
Bagi mereka yang melupa
jeritan merdu seseorang
di kamar persalinan

Tulungagung, 2024.

KELAHIRAN

Maka ingatlah, nak
Bahwa ada dua orang yang siap sedia
Untukmu sepanjang waktu

Tak perlu sungkan, menangislah
agar semua jadi lebih mudah

meski dua orang itu hanya punya puisi
cinta, percayalah mereka tiada menyerah
sejak dihantam gelombang. Jadi terbiasa

karena segala kesedihan menjelma pelajaran
sedang kelahiran menjadi pembuka sebuah halaman.

Tulungagung, 2025.

1 BULAN 

Sebenarnya aku belajar darimu
Misalnya, ketika lampu kamar padam
Jari-jari kecilmu tak pernah ragu
Meraba-raba kehidupan dalam kegelapan

Misalnya, ketika sekitar riuh-ramai
Berbincang dan tertawa lepas
Sepasang telinga dan mata itu tetap bekerja keras
Menyelami doa-doa dan mimpi-mimpi

Misalnya, ketika orang-orang diam membisu
Merenungi nasib dan khawatir dilalap dunia
Lengkung bibir dan lidah mungilmu
Justru merekah, menyembuhkan letih-lelah

Aku belajar
darimu, tidak semuanya
Akan tetapi
sepanjang waktu!

Tulungagung, 2025.

3 BULAN 

Kebebasan dan
kemerdekaan itu apa, nak?

Kabarnya warna-warni pelangi
Selepas hujan dan badai

Berbagai bentuk gambar
di tembok kamar

Tangis tengah malamku
Ingin digendong dan dicium ibu

Suara bapak yang lirih
Mengantarku menuju dewasa

Agar cepat memahami
makna puisi ini

Tulungagung, 2025.

7 BULAN 

Nak… Ketahuilah, bahwa kita berdua
tak pernah memiliki hak, untuk memaksamu
dan orang lain. Sekali lagi, tidak berhak!

Meski begitu, nak
Kau berhak menentukan kedua kakimu:
Melangkah ke arah mana

Jika suatu saat nanti kau mendapati lelah
Maka beristirahatlah, lalu kembali letakkan
satu demi satu kakimu pada pilihanmu.

Sebab, masih banyak jalan
yang belum dicoba, sekadar untuk memahami
kehidupan sebelum kematian datang.

Tulungagung, 2025.

Sumber ilustrasi: depositphotos.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan