Inkubasi Bisnis dan Kemandirian Pesantren

40 views

Pada Minggu (26/05/2024) lalu saya berkunjung untuk melihat-lihat perkembangan inkubasi bisnis dua pondok pesantren, yaitu Pondok Pesantren Darul Abror Purwokerto Utara dan Pondok Pesantren Nurul Iman Banyumas. Kedua pesantren di Jawa Tengah ini sedang mengembangkan bisnis rintisan di bidang industri kreatif.

Sebelumnya, pada medio 2023 lalu, beberapa pondok pesantren di Jawa Tengah memperoleh bantuan melalui program kemandirian pesantren dari Kementerian Agama (Kemenag). Bantuan inkubasi bisnis pesantren ini merupakan implementasi dari program kemandirian pesantren yang digulirkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sejak 2021. Sasaran dari program ini adalah pondok pesantren yang memiliki jenis usaha seperti toko, warung, minimarket, koperasi, perindustrian, perdagangan, garmen, jasa, hingga percetakan.

Advertisements

Pondok Pesantren Darul Abror Purwokerto Utara dan Pondok Pesantren Nurul Iman termasuk yang memenuhi syarat untuk memperoleh bantuan program ini. Misalnya, Pondok Pesantren Darur Abror telah memiliki Studio DA yang bergerak di bidang jasa fotografi. Sementara, Pondok Pesantren Nurul Iman memiliki NIMedia yang bergerak di bidang yang sama, plus videografi, live streaming, dan desain.

Pengembangan Usaha

Keduanya merupakan badan usaha yang sebelumnya sudah dirintis dan mengajukan program ini untuk mengembangkannya. Studio DA yang sudah dirintis sebelumnya, mengembangkan usaha melalui momen wisuda beberapa kampus di Purwokerto.

Namun, alat yang digunakan masih menyewa dan untuk cetak masih menggunakan jasa dari luar. Sementara, NIMedia sudah merambah dunia kreatif dengan alat seadanya dan tak jarang terkendala karenanya. Karena itu, kedua pengelola usaha rintisan tersebut mencoba peruntungan dengan mengikuti program kemandirian pesantren dari Kemenag ini.

Hasilnya, kini mereka sudah memiliki alat yang memadai untuk menunjang jasa yang mereka tawarkan dan menambah kepercayaan diri untuk menggaet konsumen. Kini, NIMedia berani membidik target pasar seluruh lapisan masyarakat. Pemasarannya pun dilakukan baik secara offline maupun online.

“Kami tidak gentar untuk mendaftarkan usaha ini, sebab program ini sangat menguntungkan bagi usaha pesantren. Dan memang tujuan dari pemerintah ini untuk mengembangkan usaha di pesantren,” tutur Ozi, pengelola NIMedia.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan