KEPADA GURU SEKUMPUL

16 views

KEPADA  GURU SEKUMPUL

Yang hidup
di luar jendela doa hanyut
adalah wangi kata-kata,
tuntunan hidup,
dan jejak langkahmu yang abadi.

Advertisements

Namamu
wangi sejuk melati:
pada setiap gema itu
terembus angin,
terbawa lapang
di sela daun-daun doa.

Ilmu setajam
tajam sabda-Mu,
terbenam di hulu
setiap keluk
dan lekuk
hati yang terbelah.

Tetapi apa
yang kembali
setelah kami kehilangan jejak?

Di bibir para pengingat:
pohon beringin tumbuh
di atas sebutir harapan;
sejuta kata
terperangkap di antara rotasi dunia;
matahari meredup, padam,
tak pernah menyala kembali;
dan mereka yang datang
dalam bayang-bayangmu
ditempa lagi dengan pelajaran
dari tiap larik yang kau ajarkan.

Aku menamaimu
Guru Sekumpul: yang jauh
sekaligus dekat,
tetapi kebajikanmu

menemani kami sedia.
Paras kelembutan,
merdu membasuh jiwa.

Aku menamaimu
Guru Sekumpul: kata-kata
sepanjang waktu,

perihal amal;
perihal yang tak terhitung
dalam bilangan;

Sebab telah sampai cintamu
lebih dulu, jauh sebelum
kami mengenal kata cinta

“Terangkai mata rantai,
sampai kepada Sang Nabi”

Yang tetap hidup
setelah kau pergi
adalah wangi doa, harapan,
dan ilmu yang tak pernah hilang,
meski kita kerap lupa
apa yang telah kau beri
di setiap helaan napas kita.

damparalit, 2025.

SETELAH ZIARAH KE MAKAM SYEKH YAHUDA

Misalkan kita di puncak bukit;
angin membawa nama-nama
yang pecah sebelum sampai,
di atas batu yang tak pernah bicara.

Misalkan benar inilah makamnya:

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan