Memartabatkan Madrasah Indonesia

Memartabatkan Madrasah Indonesia

34 views

Permasalahan ekonomi-politik, terkikisnya nilai budaya, dan tunanya akhlak, serta ancaman dari radikalisme agama bersumber dari merosotnya pendidikan. Sengkarut itu menjadi serpihan-serpihan masalah dan ancaman kemanusiaan-sosial yang menyebabkan ringkihnya peradaban.

Hal tersebut barangkali yang menggerakkan A Umar menyusun buku ini: Madrasah Hebat Bermartabat: Diaroma Pergulatan Madrasah di Desa dan Kota (2021). Kita tahu, ada beragam tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia.

Advertisements

Pertama, merosotnya pendidikan. Kedua, lemahnya ekonomi. Ketiga, kecamuknya politik dan tidak adanya percaya diri dan kerja keras di antara diri manusia Indonesia. Ketiganya saling erat terkait dan bisa memutilasi keharmonisan sosial yang berpuncak pada matinya rasa kemanusiaan.

Maka itu, harus dibangun dan dikuatkan sumbernya: madrasah. Menurut Umar, madrasah adalah sumber tertinggi kekuatan manusia hari ini. Ia bisa melintas batas antara tantangan, agensi, prospek, dan potensi manusia Indonesia.

Juga, madrasah menjadi pengaman sosial dari semburan fanatisme politik dan agama. Madrasah menjadi pusaka bagi manusia dalam menemukan egalitarianisme tradisi, budaya, dan agama yang tampaknya melaju di medan hierarkis.

Untuk mewujudkan hal itu, madrasah harus berbenah. Menurut Umar, ideal madrasah hari ini, paling tidak, membuat desain kurikulum yang tepat (fleksibel/tidak kaku), teknik dan penyajian materi yang sesuai zaman (efektif/humanis), model penilaian tepat dan terukur, serta didukung dengan fasilitas yang memadai.

Sehingga, dengan itu, madrasah bukan hanya dapat meningkatkan hasil belajar anak didik. Melainkan dapat menjawab tantangan zaman dan menyantunkan praktik gaya hidup anak didik. Paling tidak, poros pendidikan madrasah bisa menjadikan anak didik mengetahui jati dirinya sebagai manusia, yang merdeka dan memerdekakan, serta memanusiakan manusia.

Jika hal tersebut dapat dilakukan, apalagi dihasilkan, maka madrasah tersebut masuk dalam kriteria madrasah yang diinginkan dan diidealkan semua orang, termasuk oleh penulis buku ini.

Jelas madrasah macam ini punya modul dan rekam jejak manajemen baik, menghasilkan alumni berprestasi, dan kedepannya menghasilkan prestasi bagus, baik secara akademik maupun non-akademik. Seperti madrasah Yanba’ul Qur’an, Kudus, dan MAN 2, Kudus. Model pembelajarannya ala pesantren, namun dalam bidang akademik maupun risetnya bagus, juga peserta didiknya hafizhul Qur’an (h. 6).

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan