Mencontoh Cara Berislam NU-Muhammadiyah

41 views

Gelaran puncak resepsi perayaan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) pada 7 Februari 2023 di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, menyisakan kenangan indah bagi sejarah peradaban Islam Indonesia. Islam hadir dengan wajah yang rukun di tengah era disrupsi dan turbulensi politik menjelang 2024. NU memasuki usia yang bukan hanya matang, tetapi kokoh sebagai organisasi massa (ormas) terbesar yang berpegang pada paham ahlusunnah wal jamaah. Ajaran yang dibawa Nabi dan para sahabatnya.

Dalam konteks sosial, landasan doktrin dan peran NU sangat relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini. Doktrin yang berpangkal pada tawasuth (moderasi), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan amar maruf nahi munkar menjadikan NU sebagai penyumbang dan benteng ketahanan disintegrasi bangsa. Inilah yang dibutuhkan masyarakat saat ini.

Advertisements

Salah satu tekad yang ingin diwujudkan setelah NU memasuki abad kedua adalah mengubah kelompok tertentu yang ingin menyatukan umat Islam dalam negara tunggal khilafah. Mereka harus digantikan dengan visi baru demi mewujudkan kemaslahatan umat. Hal ini memang harus menjadi sorotan, karena ide negara khilafah beserta tujuan dan misinya akan menimbulkan ketidakstabilan negara. Termasuk juga merusak keteraturan sosial yang memicu konflik berbau kekerasan.

Cara berislam inilah yang keliru dan bertentangan dengan Islam. Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan terhadap manusia. Cara yang paling manjur untuk mewujudkan Islam dalam kerangka agenda merawat kerukunan bangsa adalah memperkuat kesejahteraan dan memperkuat rasa toleransi. Tidak hanya sesama muslim saja, semua golongan, aliran, ormas, ras bahkan nonmuslim harus dihormati.

Dalam resepsi satu abad NU kemarin, terdapat momen unik sekaligus menyentuh hati ketika kampus di bawah naungan Muhammadiyah turut serta dalam membantu jutaan nahdliyin yang hadir dalam acara tersebut. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), misalnya, menyiapkan tempat istirahat, makanan gratis, hingga bantuan kesehatan bagi para jamaah nahdliyyin.

Melalui Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo, dikatakan bahwa fasilitas dan layanan gratis yang siapkan warga Muhammadiyah untuk acara resepsi seabad NU, yaitu parkir kendaraan, masjid untuk istirahat, 2.000 nasi bungkus, 9.000 air minum, 3.000 porsi bakso. Selain itu, secangkir teh hangat dan snack untuk 2.000 orang dan ambulans gratis.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan