Ngaji Kitab Kuning Online di Asshodiqiyah Semarang

69 views

Pondok Pesantren Asshodiqiyah Semarang merupakan salah satu pesantren yang memiliki tradisi mengaji kitab kuning selama bulan Ramadan. Karena Ramadan tahun ini bertepatan dengan pandemi virus Corona, di mana semua santri juga harus menerapkan physical distancing, pengajian kitab kuning pun terpaksa dilaksanakan secara online.

Di pondok yang terletak di Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, ini ratusan santrinya memang sudah dipulangkan ke rumah masing-masih sejak sebelum puasa. Namun, karena berbagai alasan, masih ada 15 santri dan 5 santriwati yang tetap tinggal di pondok. Karena itu, selain diikuti semua santri dari rumah masing-masing, pengajian kitab online juga diikuti semua santri yang masih berada di pondok.

Advertisements

Namun demikian, khusus santri yang masih di pondok, setiap kali akan mengikuti pengajian kitab kuning atau kegiatan lain harus menerapkan protokol kesehatan. Misalnya, dilakukan pengecekan suhu badan dan menerapkan peraturan physical distancing atau jaga jarak di lingkungan pondok.

Di Pondok Pesantren Asshodiqiyah Semarang ini, pengajian kitab kuning dilakukan setidaknya lima kali dalam sehari. Yang pertama biasanya dimulai pukul 10.00 pagi. Sesi pertama ini berakhir saat waktu salah dhuhur. Sehabis dhuhur, sekitar pukul 13.00 dilaksanakan pengajian kitab kuning sesi kedua, yang berakhir pada saat salat ashar. Setelah itu, sekitar pukul 15.00, dilanjutkan sesi ketiga. Sehabis berbuka, ngaji lagi sampai isya. Sehabis salat tarawih pukul 21.00, dilaksanakan sesi terakhir ngaji kitab kuning.

Kitab yang dipakai mengaji online ini beragam, meliputi ilmu fikih, akidah, tasawuf, ibadah, muamalah, dan tafsir al-Quran. Di antaranya adalah Fathul Muin, Nasuhaibad, dan ilmu alat seperti Alfiyah dan Nahu.

Menurut salah seorang ustadz di Ponpes Asshodiqiyah Sitkon Prabowo, para santri yang pulang kampung juga wajib mengikuti langsung lewat medsos. “Jadi meski banyak yang pulang, kita wajibkan untuk ikuti ngaji lewat jejaring aplikasi online,” katanya.

Ditambahkan, pengkajian kitab kuning itu untuk menambah wawasan juga pengetahuan yang lebih mendalam khususnya di bidang ilmu fikih dan ibadah. “Kami berharap pengajian kitab kuning selama Ramadan dapat meningkatkan keilmuan di bidang agama Islam,” ujarnya.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan