Dinilai gigih dan masif dalam pengendalian dan meminilisasi penyebaran Covid-19, Pondok Pesantren Nurul Jadid di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, memperoleh penghargaan “Pesantren Terbaik Penanganan Covid-19” dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Penobatan dan penghargaan Nurul Jadid sebagai Pesantren Terbaik Penanganan Covid-19 dilaksanakan secara daring pada Kamis (7/1/2021) lalu. Penghargaan disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Penganugerahan ini juga diikuti Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 dr M Makky Zamzami, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, Kepala Pesantren Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid, dan Pengasuh Pesantren Nurul Jadid KH Moh Zuhri Zaini.
“Nurul Jadid yang paling masif, paling gigih membangun gugus tugas dan berhasil andil mengendalikan, meminimalisasi tersebarnya Covid-19 ini,” demikian kata KH Said Aqil Siroj dalam sambutannya.
Karena itu, Kiai Said berpesan agar pesantren lain dapat mencontoh Nurul Jadid dalam penanganan dan pengendalian penyebaran Covid-19. “Mari kita sosialisasikan bahwa Covid-19 ada. Bahaya. Bukan omong kosong. Saya menyayangkan yang masih menganggap Covid-19 tidak ada,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Satuan Tugas Covid-19 PBNU dr Makki Zamzami menjelaskan kriteria penilaian sehingga Pesantren Nurul Jadid ditetapkan sebagai Pesantren Terbaik Penanganan Covid-19 versi PBNU.
Menurutnya, ada enam kriteria yang dinilai, yakni memiliki satgas, melakukan upaya pencegahan, mitigasi maksimal, perubahan perilaku, kemandirian, dan dampak positif untuk pesantren dan masyarakat sekitar.
“Banyak pesantren calon nominator cukup baik dalam penanganan Covid-19. Dalam penghitungan poin, Pesantren Nurul Jadid menjadi nominator dengan angka tertinggi,” ujar dr Makki Zamzami.
Dijelaskan dr Makki Zamzami, pesantren-pesantren lainnya juga dapat membantu menangani Covid-19 di pesantren dan masyarakat sekitar. Sebab, menurutnya, pesantren merupakan cerminan kesehatan masyarakat. Para santri menjadi agen yang mendorong perubahan kesehatan masyarakat.
“Harapan kami kita bisa terlepas dari pandemi ini. Ini harapan jangka panjang bahwa pesantren ke depan akan menjadi pesantren sehat, santri kuat, Indonesia maslahat,” katanya.