PAYUNG
aku dan langit jadi sepasang mempelai
yang merahasiakan kisah cinta
di balik detak jarum jam
bila langit menerima kemarau
sebagai nasib yang jatuh di garis tangannya
tubuhku sedia terbuka
merelakan punggung ini tercabik matahari
demi menaungimu semata
agar kau tak buruk sangka
bagi langit kasihku tercinta
dan bila langit menerima musim hujan
sebagai jalan keseharian
tubuhku juga akan terbuka
membiarkan punggungku basah
demi keteduhanmu
supaya kau tak gampang menduga
:langit sedang meneteskan air mata
begitulah aku dan langit jadi kekasih
yang saling melengkapi
dalam catatan kisah yang tersembunyi
KAU: DI ANTARA PERCINTAAN MUSIM DAN TANAH
rupanya musim menulis surat cinta kepada tanah
melalui gugurnya daun dan bunga
kemudian tanah membalas surat itu dengan sebaris kata
pada tumbuhnya pohon menjulur buah
tiba-tiba tanganmu memetik buah itu dan mengunyahnya
tanpa menyadari hakikat percintaan musim dan tanah
maka kelak bila ajalmu tiba
tanah akan mengunyah tubuhmu seperti kau mengunyah buah itu
BULAN YANG MENEMUKAN AIB MATAHARI
angin melata dari cekung jasad bulan
yang lambat pulang di pagi hari
sebab tanggal tua mengharuskannya
terbit menjelang subuh
sesaat sebelum pagi
menapakkan kakinya pada kubah masjid
maka bulan yang kesiangan
adalah yang paling jelek dalam cerita
tapi betapa ia menemukan rahasia
tentang kesia-siaan matahari
yang mencari bayang tubuhnya sendiri
semenjak bumi jadi
bahkan sampai detik ini
dan pada detik terakhir jam delapan pagi
bulan itu susut di balik rimbun sanggul bunga-bunga turi
membawa misteri matahari
yang tak menemukan bayangannya sendiri
bulan yang selama ini jadi cerita kedua setelah matahari