Pesantren sebagai Subkultur, Masih Relevankah?
Pada tahun 1972, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) menulis artikel ringkas namun strategis berjudul “Pesantren Profil Sebuah Subkultur”. Dua tahun kemudian, ia menulis lagi “Pesantren…
Dalam kumpulan tulisan Gus Dur yang dibukukan menjadi satu buku utuh berjudul Hubungan antara Agama dan Negara, terdapat satu tulisan menarik, yang sangat esensial sekali…
View More Pesantren, Cinta, dan KemanusiaanSeraya membawa se-lenjer bambu, senang-senang iba ia menghampiri pohon pisang yang tumbuh di pojok kanan pekarangan depan rumahnya. Senang karena pohon itu membuahkan epek pisang…
View More Pengakuan Sebatang Pohon PisangJDS, jejaring duniasantri, kembali menggelar workshop penulisan bagi kalangan santri. Kali ini giliran workshop khusus penulisan cerita pendek (cerpen). Kegiatan ini akan dilaksanakan secara virtual…
View More Ayo Join Workshop Penulisan Cerpen SantriBuku sederhana ini ingin menghadirkan satu babakan penting dalam sejarah Islam di Indonesia, khususnya masa awal penyebaran Islam di Nusantara, terutama dikaitkan dengan era awal…
View More Merunut Jejak Islamisasi NusantaraMasyarakat Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, dikenal mayoritas penganut Nasrani. Tapi, di kota berjuluk “Seribu Gereja” itu hingga kini eksis pondok pesantren tua yang…
View More Pondok Tua di Kota Seribu GerejaAllah menciptakan kebhinekaan di Nusantara sebagai anugerah. Atas karunia itu, masyarakat Nusantara hidup dalam keanekaragaman, mulai dari suku, agama dan adat istiadat, bahasa daerah, rumah…
View More Santri dan Indonesia Emas 2045Satu teori menyebutkan Islam masuk ke Nusantara lewat perdagangan, dan menyebar luas di pulau-pulau barat sampai timur Nusantara, juga lewat perdagangan. Agus Sunyoto dalam Atlas…
View More Spirit Ekonomi Islam NusantaraAwal abad ke-19 menjadi pintu masuk industrialisasi di Barat. Tentu, ini berkaitan erat dengan awal mula bangkitnya konsumerisme. Yang dalam bahasa Karl Max diasumsikan bahwa…
View More Tentang Sebuah Mitos yang Bernama HiperealitasPenulis buku ini, Haidar Baqir, lahir di Surakarta, 20 Februari 1957. Banyak karyanya yang diterbitkan, di antaranya Buku Saku Tasawuf (edisi Kedua: Mengenal Tasawuf); Buku Saku…
View More Meluruskan Kembali Falsafah Pendidikan KitaBuah ranum itu seranum bibirmu yang sempat kunikmati. Aku menyebutnya buah kenangan. Sebab, buah itu adalah buah dari pohon yang aku tanam bersamamu. Acapkali aku…
View More Pohon Buah Kenangan
Malam ini, di antara aroma dupa yang menyala pelan, saya membaca kembali ka...
Sejak dulu, manusia selalu punya kecenderungan untuk ikut berbicara tentang...
Di tangan KH Saifudin Zuhri, pesantren bukan sekadar tempat menimba ilmu ag...
Kenapa di Indonesia ada pondok pesantren, lembaga pendidikan keagamaan yang...
Pada tahun 1972, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) menulis artikel ringkas nam...