Lewat gawai, seseorang mengirim pesan pada seseorang: “Lagi di rumah? Aku mau ke situ.” Lalu saat dibalas, “Ya. Ada perlu apa?” ia menjawab: “Ingin ngobrol.…
View More Bias PurnamaTag: sastra pesantren
SERUNCING ALIS CLEOPATRA
HUJAN MENIKAM LUKA titik hujan setajam alismu, menembus jantung hati, pecah air laut pada helai kedipmu yang paling pijar hujan masih berpendar, ketika merah senja…
View More SERUNCING ALIS CLEOPATRABULAN MENUNGGU TERANG
BULAN MENUNGGU TERANG Cahayanya redup di remang malam seakan tak ingin bersahabat dengan alam menghapus terang dan menjadikannya kelam mengubah butiran bait menjadi kalam Kerinduan…
View More BULAN MENUNGGU TERANGMisteri Air Terjun Sono Kliwon
Hari Minggu kami sepakat untuk meniadakan kegiatan. Bersama dua orang teman sesama peserta KKN, aku berlibur ke sebuah air terjun yang berada di pinggiran desa.…
View More Misteri Air Terjun Sono KliwonCerita Optimis
Adakalanya lelaki itu bermalas-malasan; telentang, pikirannya keluyuran entah ke mana, sementara pandangannya terpaku dinding kuning kamarnya itu. Tampak kemudian, di ketinggian delapan puluh tiga sentimeter…
View More Cerita OptimisLUKA PALING MERIAH
LUKA PALING MERIAH Tanganmu memegang secangkir puisi racikanku. Kau minum perlahan tanpa takut kujejali racun asmara. Seteguk dua teguk kemudian. Senyum simpulmu lalu, seolah meraba…
View More LUKA PALING MERIAHSUNGAI CAHAYA
TAREKAT SUFI selembar nyawa dibakar cinta sayap-sayap laron menyala tubuh milikmu merayap di lantai masjid rumahmu adakah pengikut-pengikut membuntut di belakangmu menari pada lampu seperti…
View More SUNGAI CAHAYARITUAL PENGHAMBAAN
RINDU SAHABAT duduk bercengkrama melingkarkan cerita bertukar ratapan lama di perjumpaan yang tak lama kopi panas di cangkir dan sebungkus rokok saling canda dan bertukar…
View More RITUAL PENGHAMBAANDik Sulastri
“Mas…,” istri Kang Sules memanggil. “Iya, ada apa, dik?” jawab Kang Sules dengan mesra. “Besok pagi bisa antar aku ke pasar?” tanya Sulastri. “Bisa, dik.…
View More Dik SulastriKoneksi
Saat lelaki itu mengoleh dedak dengan air di sebuah ember di pekarangan belakang rumahnya, serta-merta ayam-ayam yang baru keluar dari kandang menyerbunya. Cukup kewalahan, buru-buru…
View More Koneksi