Cacat Epistemik Melihat Kultur Pesantren
Pembicaraan mengenai pesantren, kiai, dan santri, akhir-akhir ini masif beredar di kanal media sosial kita sehari-hari. Banyak pro-kontra yang menyelimuti topik tersebut, bak perseteruan di…
View More Cacat Epistemik Melihat Kultur PesantrenRibuan Santri Tasikmalaya Rayakan Hari Santri
Seribuan santri dari sekitar 300 pondok pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar perayaan Hari Santri Nasional, Rabu, 22 Oktober 2025. Peringatan Hari Santri digelar di…
View More Ribuan Santri Tasikmalaya Rayakan Hari SantriSERUNAI SANTRI DALAM ENAM BAGIAN*
*ditulis sebagai perenungan dalam memperingati Hari Santri Nasional. Ini bukan sekadar penghormatan bagi mereka yang berpeci dan bersarung, tetapi bagi setiap jiwa yang belajar memaknai…
View More SERUNAI SANTRI DALAM ENAM BAGIAN*Api yang Menyala dari Pesantren
Setiap kali tanggal dua puluh dua Oktober tiba, bangsa ini seakan diajak menengok kembali halaman sejarah yang ditulis dengan tinta darah dan doa. Di balik…
View More Api yang Menyala dari PesantrenSAJAK-SAJAK HARI SANTRI
SAJAK SANTRI NUSANTARA (Harsannas 2025) Kepada negara kami berjanji terus setia akan menemani melewati beragam cerita warna warni menghiasi alur jiwa raga kami Kepada NKRI…
View More SAJAK-SAJAK HARI SANTRIAlogaritma Santri
Kita hidup di zaman ketika nasib individu bisa berubah karena satu klik. Jalan hidup warganet bisa berbalik arah gara-gara satu unggahan. Bahkan satu rekomendasi dari…
View More Alogaritma SantriHari Santri 2025: Dari Resolusi Jihad ke Resolusi Digital
Hari Santri, 22 Oktober, adalah hari yang melampaui seremoni keagamaan semata. Ia adalah pengingat historis bahwa nasionalisme di tanah air ini “beraroma tembakau dan kibaran…
View More Hari Santri 2025: Dari Resolusi Jihad ke Resolusi DigitalMenjaga Bumi, Merawat Iman
Di banyak desa, bumi sedang berbisik pelan. Sungai menjadi keruh, musim tak lagi menentu, dan tanah perlahan kehilangan daya. Bisik itu sesungguhnya panggilan spiritual: apakah…
View More Menjaga Bumi, Merawat ImanSebab Aku Bukan Seorang Nyai
“Sekejap saja bersanding bersama gelora remaja belaian pinangan getarkan lara di dada, sore melintas di luar jendela membawa ragaku ke dalam dekapan senyap perkawinan.” —(Kutipan…
View More Sebab Aku Bukan Seorang NyaiMelupakan Sejarah, Menuhankan Layar Digital
Di era digital, suara setiap orang dapat dengan mudah terdengar melalui media sosial. Sayangnya, kemudahan ini sering kali tidak diimbangi dengan kedalaman literasi dan kesadaran…
View More Melupakan Sejarah, Menuhankan Layar Digital